Indonesia adalah Negara kepulauan, terdiri beberapa pulau besar dan puluhan ribu pulau kecil. Pulau besar terdiri dari 6 pulau yakni Sumatera, Jawa, Kalimantan (Borneo), Sulawesi (Celebes), Halmahera dan Papua. Indonesia juga terdiri dari 34 provinsi ditambah lagi 4 provinsi baru dan lebih dari 500 kabupaten/kota. Jumlah penduduk Indonesia diperkirakan saat ini sekitar 275 ribu jiwa.
Stasiun Televisi pertama Indonesia adalah TVRI (Televisi Republik Indonesia) yang mengudara tanggal 24 Agustus 1962. Stasiun TV ini sebagai Lembaga Penyiaran Publik (LPP) seperti halnya RRI (Radio Republik Indonesia. Setelah itu disusul oleh RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia) yang mengudara tanggal 13 November 1989. Kemudian disusul lagi SCTV, TPI (sekarang MNC TV), ANTV, INDOSIAR, GLOBAL TV (sekarang GTV), LATIVI (sekarang TV ONE), Trans TV, TV 7 (sekarang Trans 7), Metro TV, KOMPAS TV, INEWS TV, RTV, NET, DAAI TV Indonesia, Berita Satu, CNN Indonesia, dan masih banyak lagi yg saat ini sudah mencapai ratusan mulai dari TV Nasional maupun TV Daerah baik melalui jalur UHF, TV digital, SATELIT, TV KABEL, Streaming maupun lainnya.
Televisi Berlangganan Satelit dan Prabayar di Indonesia Saat Ini, Gratis Siaran TV Nasional
Berkembangnya stasiun TV di Indonesia membuat jalur transmisi siaran televisi juga berkembang khususnya jalur satelit. Transmisi lewat satelit terdiri dari C-Band, KU Band dan S-Band.
1. C-Band
Dalam bahasa Indonesia C-Band dapat diartikan sebagai pita C. Jalur ini adalah yang pertama kali ditemukan dalam komunikasi satelit khusus dalam transmisi siaran televisi. Pada umumnya hampir semua stasiun menggunakan jalur pita C ini untuk transmisi siaran TV dengan menyewa satu atau lebih transponder pada satelit tertentu. Di Indonesia umumnya menggunakan satelit Palapa D dan Telkom 4.Keunggulan pita C ini sangat tahan terhadap gangguan cuaca. Namun kelemahannya adalah untuk mendapatkan sinyal siaran TV yang bagus, minimal menggunakan parabola dengan diameter 6 feet, selain itu karena banyaknya transponder dalam pita C membuat beberapa transponder tidak dapat diterima, apalagi jika parabolanya menggunakan parabola yg sudah lama.
2. KU BAND
KU Band atau pita frekuensi KU adalah jalur transmisi dengan frekuensi tinggi. Kelebihan dari jalur ini adalah sangat mudah diterima (lock) walaupun hanya menggunakan parabola dish 45 cm. Namun kelemahannya adalah sangat rentan gangguan cuaca terutama hujan deras.3. S-Band
Pita frekuensi S-Band di Indonesia juga digunakan. Kelebihannya adalah sangat tahan terhadap gangguan cuaca, sinyal dapat diterima dengan menggunakan dish ukuran 80 cm.Di Indonesia saat ini TV Kabel satelit sudah banyak yang beroperasi. Yang masih eksis sampai saat ini di antaranya:
1). MNC Vision
Sebelumnya orang mengenalnya dengan Indovision. Kemudian muncul lagi nama lain yang masih 1 induk dengan Indovision yakni Top TV dan OkeVision dan saat telah berganti nama menjadi MNC VISION, di bawah naungan PT MNC SKY VISION, Tbk.Dalam transmisi siaran, TV Kabel satelit ini menggunakan pita frekuensi S (S-Band) dan menggunakan satelit sendiri (Indostar II). Orbit satelit berada pada titik 108 BT yang satu arah dengan satelit Telkom 4 dan Ses 9.
Ada dua jenis layanan yang tersedia yakni langganan bulanan dan sistem jual putus. Semua menggunakan jalur pita frekuensi S-Band.
2) K-Vision
K-Vision juga masih di bawah naungan PT MNC Sky Vision, Tbk. Ada 3 jenis layanan yang tersedia yakni:- K-Vision Bromo (satelit Palapa D), pada orbit 113 derajat Bujur Timur, transponder (TP) 3600, Symbol Rate 31000, polaritas vertikal (V). Receiver yang digunakan dapat pula menanggap siaran Free to Air (FTA) lainnya di satelit Palapa D.
- K-Vision Cartenz (satelit Measat 3A), pada orbit 91.5 derajat Bujur Timur. Transponder yang digunakan yakni 12463 H 31000 (sebagian FTA, sebagian FTV) dan 12396 H 31000 (sebagian FTV, sebagian berbayar atau isi voucher)
- K-Vision GOL (satelit Measat 3A atau Telkom 4). Keunggulan dari K-Vision GOL adalah paket premium bisa dibeli per minggu
- Vision-Ku, yaitu TV berlangganan K Vision berlangganan bulanan termasuk siaran TV nasional tertentu.
3) BIG TV
Receiver yang digunakan dapat pula dipakai untuk menerima siaran FTA dari satelit atau transponder lainnya